Wednesday, April 21, 2010

Flek Saat Hamil

Flek Saat Hamil

Keluarnya darah saat kehamilan, baik berupa bercak atau gumpalan, menurut dokter dari RS. MH Thamrin bisa berarti banyak. Ia menjelaskannya berdasarkan waktu terjadinya perdarahan:


* Pada kehamilan trimester pertama


Perdarahan atau vlek berwarna merah darah berarti keguguran.

Keguguran sendiri terbagi dua; yakni yang masih bisa dipertahankan dan yang tidak lagi bisa dipertahankan. Keguguran yang masih bisa dipertahankan umumnya disebabkan hasil konsepsi/pembuahan terlepas dari dinding rahim sehingga mengeluarkan darah, namun pada akhirnya bisa menempel kembali pada dinding rahim (pada saat inilah perdarahan akan berhenti). Sebaliknya, hasil konsepsi yang lepas pada keguguran yang tidak bisa dipertahankan, tidak bisa menempel kembali dan membuat kehamilan tidak berlanjut.


Saran: saat menemukan ada bercak atau vlek di celana dalam, segera periksakan ke dokter. Umumnya dokter akan menyarankan agar ibu beristirahat total di tempat tidur, tidak melakukan hubungan seksual, mengonsumsi vitamin tambahan, dan meresepkan obat-obatan agar kehamilan bisa terus berlanjut.


Darah akibat adanya luka di vagina atau jalan lahir. Penyebab luka biasanya berkaitan dengan cara ibu membersihkan vagina dengan obat keputihan yang tidak tepat sehingga daerah tersebut mengalami luka/lecet dan mengeluarkan darah.


Saran: karena ibu sedang hamil, maka jangan sembarang menggunakan obat. Meski hanya lecet, luka yang terletak di dalam perlu penanganan ahli yang mampu mendiagnosis kondisi luka dan mencarikan obat yang cocok.


* Pada trimester kedua dan ketiga


Vlek atau perdarahan yang timbul di trimester kedua dan ketiga umumnya disebabkan letak plasenta atau ari-ari yang tidak sempurna. Seperti letak plasenta di bawah (plasenta previa), plasenta letak rendah (tepat di bibir pintu keluar jalan lahir), plasenta letak atas tapi terlepas (solusio plasenta), atau letak plasenta di bawah dengan pembuluh darah yang berserakan di dekat pintu keluar jalan lahir.


Saran: segera ke rumah sakit karena perdarahan yang satu ini membutuhkan tindakan segera dari dokter. Pada beberapa kasus ibu hamil akan dirawat di rumah sakit sambil terus dipantau secara ketat kondisi kehamilannya.


Perdarahan juga bisa diakibatkan robekan rahim. Umumnya terjadi pada saat proses kelahiran, yakni karena rahim berkontraksi berlebihan sementara jalan lahir belum siap 100%. Bisa juga karena bayi yang mengalami kemandekan di jalan lahir dipaksa keluar. Robekan bisa juga terjadi kala kehamilan, terutama pada ibu yang pernah menjalani operasi sesar. Pada area bekas operasinya, timbul semacam jaringan yang kaku sehingga saat bayi membesar, jaringan ini jebol lantas terjadi perdarahan.


Saran: segera konsultasikan pada dokter. Biasanya ibu diminta untuk beristirahat di tempat tidur dan menjalani terapi vitamin. Tindakan dokter lainnya sangat tergantung pada kondisi ibu saat itu.




LANGKAH TEPAT PENANGANI PENDARAHAN


Saat mengonsultasikan kasus vlek, jangan takut berterus terang. Aktivitas apa yang sudah ibu lakukan sebelum kondisi tersebut terjadi, penanganan apa saja yang sudah dilakukan, sudah berapa kali dan sudah berapa lama kejadiannya. Jangan lupa laporkan hal-hal yang berkaitan dengan perdarahan; dari warna, rasa, bau hingga kondisi perut dan vagina ibu.


Jika laporan ibu lengkap, jelas, dan sebenar-benarnya, dokter akan bisa segera menentukan proses pemeriksaan yang dianggap perlu baik dengan USG untuk melihat kondisi rahim ibu (apakah normal atau tidak plasentanya) atau periksa darah di laboratorium untuk mengetahui apakah ibu mengalami kelainan darah atau tidak, misalnya.


Untuk pengobatannya, tentu tergantung pada kasus. Tapi biasanya dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti:


• Meminta ibu untuk istirahat dengan tidak banyak beraktivitas hingga istiharat total atau bedrest. Memang hal ini tidak seberapa membantu, tapi jauh lebih baik daripada tidak. Dengan bedrest, minimal tubuh bisa melakukan recovery dengan baik.


• Jika timbul kontraksi, dokter akan memberikan obat yang dapat membuat relaks rahim supaya kontraksi hilang.


• Untuk masalah perdarahan yang terjadi, dokter akan memberikan obat penghenti perdarahan.


• Vitamin diberikan untuk membantu tubuh memberikan gizi yang mencukupi kebutuhan ibu.


• Pastinya dokter akan meminta ibu untuk tidak stres, mencukupi kebutuhan asupan cairan dan gizi dari aneka makanan. Ibu pun akan diminta untuk tidak melakukan aktivitas seksual.



KAITAN DENGAN ROKOK DAN ALKOHOL


Seperti dikatakan Iqbal, keluarnya darah pada saat kehamilan bisa dialami oleh semua ibu hamil. Tapi ada ibu tertentu yang berisiko lebih tinggi untuk mengalami hal ini. Ibu-ibu yang merokok, misal, berpeluang dua kali lipat untuk mengalami perdarahan. Begitu juga dengan ibu peminum alkohol. Bahkan, jika ibu hamil mengonsumsi alkohol setiap hari, risiko perdarahannya bisa meningkat tiga kali lipat lebih besar.


Solusinya, tidak ada cara lain untuk menghindari hal ini dan menjalani hidup sehat. Termasuk di dalamnya, menjauhi stres, cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan kontrol rutin ke dokter selama kehamilan.


Untuk aktivitas, tidak ada aktivitas khusus yang perlu dipantang. Cukup lakukan aktivitas yang mampu dilakukan oleh ibu. Jika ibu merasa tidak sanggup, segera hentikan aktivitas yang sedang dilakukan dan beristirahat. Setelah membaik, coba ingat-ingat, kenapa hal itu bisa terjadi. Ada kemungkinan, aktivitas yang sudah biasa ibu lakukan sehari-hari juga membuat ibu jadi kecapekan. Penyebabnya, kondisi ibu sedang kurang fit, asupan zat gizi kurang, atau ibu kurang beristirahat.

http://www.enformasi.com/2009/03/flek-saat-hamil.html

No comments:

Post a Comment